Tuesday, October 11, 2016

Pakar, Koar, Kelakar, dan Belukar


1. Logical fallacy “argument from authority”: Mendasarkan kebenaran pada ketenaran atau kesohoran sosok manusia dalam suatu bidang. Ini cacat logika. Ada dua jenis: “Argumentum ad verecundiam” dan “argumentum ad auctoritatem”.

2. Cacat logika, karena kebenaran tidak ditentukan sosok manusia, pakar (“ad auctoritatem”) maupun bukan pakar (“ad verecundiam”).

3. Cacat logika, karena kebenaran bergantung pada bukti dan argumen valid yang dibangun di atas bukti, bukan pada sosok manusia.

4. Cacat logika, karena setenar apapun satu sosok manusia, pendapatnya hanya benar sejauh didukung bukti dan argumen yang valid yang dilandaskan bukti.

5. Cacat logika, karena tersohor sekalipun, si pakar tetap harus membuktikan klaimnya jika klaimnya mau dinilai benar dan absah sebagai pengetahuan.

6. Cacat logika, karena pakar pun bisa jadi kelakar dan belukar jika bicara asal bunyi tapi tak bisa ajukan bukti dan argumen yang valid yang berpijak pada bukti. Merekalah pakar yang tidak belajar lagi, tapi suka sekali koar, tengkar dan sop tangkar.

7. Jadi, tolaklah “argumentum ad verecundiam” ataupun “argumentum ad auctoritatem” saat mencari kebenaran karena keduanya cacat logika.

Jakarta, 11 Oktober 2016
ioanes rakhmat